Jakarta (ANTARA) – Menjelang Tahun Baru Imlek atau Imlek yang jatuh pada 10 Februari tahun ini, hampir seluruh sudut Jakarta, terutama di lokasi yang mayoritas dihuni masyarakat etnis Tionghoa, mulai dihiasi ornamen Imlek.
Sesuai dengan tema naga kayu, beberapa perkantoran, mall, dan bangunan komersial menampilkan simbol naga, termasuk dengan menggunakan teknologi digital.
Kawasan Glodok Jakarta Barat dan Pasar Lama (Pasar Lama) Kota Tangerang, Provinsi Banten yang menjadi pusat kebudayaan Tionghoa sudah tampak semarak dengan berbagai hiasan Imlek.
Begitu pula dengan kuliner dan jajanan khas Imlek yang semakin populer di Pasar Petak Sembilan, Glodok, dan Tamansari di Jakarta Barat.
Makanan tersebut antara lain jeruk keprok, bakpao, kue kering, manisan, siu mie (mie panjang), iee sang (mangkuk salad), dan telur teh.
Beberapa pedagang roti ketan Cina, atau kue keranjang, terlihat menawarkan dagangannya menjelang perayaan Imlek.
Tidak hanya makanan, pakaian tradisional Tiongkok, cheongsam, dan aksesorisnya pun bermunculan di pasar tradisional dan mall modern.
Saatnya masyarakat Jakarta yang ingin mendalami budaya Tionghoa mengunjungi mall yang menyelenggarakan berbagai pameran dan pertunjukan seni tradisional.
Beberapa pertunjukan yang terkenal pada perayaan Imlek adalah barongsai, perpaduan antara tari dan akrobatik. Orang Tiongkok memandang ini sebagai simbol keberanian, kekuatan, keseimbangan, kebijaksanaan, dan keunggulan.
Beberapa tempat wisata di Jakarta seperti Kebun Binatang Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Impian Jaya Ancol telah menyiapkan atraksi barongsai untuk pengunjung.
Masyarakat diimbau untuk mengecek jadwal pertunjukan di situs resmi destinasi.
Arti Tahun Baru Imlek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Imlek adalah hari pertama dalam penanggalan Tionghoa yang berdasarkan peredaran bulan.
Ini menandai awal Tahun Baru Imlek dan berkaitan erat dengan festival musim semi Cinzia.
Tanggal Imlek selalu bertepatan dengan awal musim semi di Tiongkok, menandai periode pasca-musim dingin ketika segala sesuatu di luar berubah menjadi hijau.
Imlek merupakan hari raya penting dalam budaya Tionghoa, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.
Imlek di Indonesia dirayakan oleh umat Konghucu Tionghoa sebagai bentuk rasa syukur dengan melakukan serangkaian doa kepada Tuhan agar matahari bersinar kembali sebagai sumber kehidupan.
Orang Tionghoa akan saling menyapa dengan pepatah “Gong He Xin Si, Wang Shi Ru Yi dan Gong Si Fa Cai”.
Kalimat ini artinya Selamat Tahun Baru, semoga semuanya sesuai keinginan, kebahagiaan dan kemakmuran.
Perayaan Imlek sangat identik dengan simbol-simbol tertentu, seperti hiasan berwarna merah yang melambangkan kebahagiaan, kemakmuran dan kegembiraan, serta 12 lambang zodiak.
Ke-12 lambang zodiak tersebut adalah Tikus, Kerbau, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi, masing-masing memiliki tahun tersendiri dalam siklus 12 tahun.
Tahun ini Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari yang merupakan tahun Naga Kayu. Dalam budaya Tiongkok, Naga Kayu diyakini penuh energi, melambangkan keberuntungan, kesuksesan, dan aspirasi untuk mengubah dunia.
Perayaan Imlek memang sudah terkenal di Indonesia. Setiap tahunnya, masyarakat keturunan Tionghoa merayakan pembalikan kalender lunar serta hari libur lainnya di Indonesia.
Dalam perayaan tersebut, masyarakat berdoa untuk mengungkapkan harapan masa depan, menyapa anggota keluarga dan tetangga, serta memberikan angpao, atau kantong merah berisi uang dan hadiah lainnya.
Pertunjukan seni seperti barongsai akan mencerahkan hari, dilanjutkan dengan makan besar bersama keluarga.
Hiburan
Hiburan memang menjadi salah satu daya tarik saat perayaan Imlek. Hampir semua tempat hiburan dan mall di dekat tempat tinggal komunitas Tionghoa berlomba-lomba menampilkan pertunjukan terbaik.
Kawasan yang dihuni warga Tionghoa, seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Pasar Lama di Kota Tangerang, telah menyiapkan berbagai pertunjukan menarik untuk disaksikan dan dinikmati masyarakat sekitar.
Mal dekat Komunitas Tionghoa Benteng di Kota Tangerang akan menampilkan barongsai dan pertunjukan lainnya selama dua minggu perayaan tersebut.
Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk yang dikenal sebagai tempat kuliner menawarkan beragam manisan asli Tiongkok. Hidangan dim sum, bebek panggang, tahu, dan seafood bisa dengan mudah Anda temukan di kawasan ini.
Beberapa restoran besar di kawasan PIK mengundang chef internasional untuk menyajikan masakan asli China kepada pelanggannya.
Setiap tahunnya perayaan Imlek memberikan kontribusi positif bagi para pedagang kecil. Para pedagang ikan, telur, buah-buahan, sayuran, mie, bahkan pemain barongsai merasakan kontribusi ekonomi dari perayaan tersebut.
Pertumbuhan sektor konsumsi Indonesia rata-rata sekitar lima persen setiap tahunnya. Salah satu faktor pertumbuhannya adalah perayaan hari besar keagamaan.
Meski Idul Fitri dan Natal menjadi penyumbang paling dominan, namun perayaan Imlek juga berperan dalam mendongkrak sektor konsumsi.
Berita Terkait: Vihara Sumut Siapkan 1.500 Lampion untuk Imlek Berita Terkait: Ribuan Lampion Imlek Hiasi Jalanan Kota Solo
informasi turis
turis information,
tempat rekreasi di Indonesia